Memaknai Sumpah Pemuda dalam Tekad Api Hiruzen Sarutobi

Di era kepemimpinan Hokage ke-2 yaitu Tobirama Senju, konoha terlibat dalam perang dunia shinobi. Tobirama, saat itu, memimpin Tim yang terdiri dari Hiruzen Sarutobi, Homura, Koharu, Danzo, Kagami Uchiha, dan Torifu Akimichi. Entah Naruto episode yang ke berapa, selama melaksakan misi mereka dikejar oleh pasukan kinkaku dari komugakure,  mereka pun mencari tempat persembunyian sementara untuk berunding dan mencari jalan keluar. Karena tobirama adalah ninja tipe sensor, ia menekan jari telunjuknya ke tanah. Ia pun menyadari bahwa timnya terkepung oleh 20 pasukan Kinkaku yang sangat terlatih. Salah satu dari timnya yaitu Homura menyadari bahwa jumlah dan kemampuan mereka tak sebanding. Lalu, Uchiha Kagami menyarankan agar salah satu dari timnya untuk mengalihkan perhatian alias jadi umpan.

‘’Menjadi Umpan? Mungkin saja akan mati. Jadi siapa?’’ ucap Torifu Akimichi

Setelah ucapannya itu suasana menjadi hening, tidak saling menatap, berbicara dalam hati, berpikir jauh, atau memikirkan utang, lebih parah lagi tidak berpikir sama sekali. Siapa yang ingin menjadi umpan agar yang lain bisa selamat? Kalo aku sedang dalam posisi itu, mending pura-pura jadi pohon aja.

“AING AJA YANG JADI UMPAN!!” ucap Hiruzen Sarutobi dengan tegas.

Hiruzen Sarutobi secara ikhlas ridho lillahita’la mengajukan diri sebagai umpan, seraya bercanda bahwa ia sebagai yang terkuat dalam kelompok mereka, upaya menenangkan teman-temannya dari situasi yang amat menggigil, ia juga paham ini merupakan kesempatan terbaik untuk bisa bertahan. Namun tindakannya itu tidak di Amin-ni oleh Tobirama, dan sebaliknya ia secara sukarela mengorbankan dirinya untuk menjadi umpan.

Kemudian ia menegaskan bahwa Hiruzen dan kawan-kawan adalah shinobi dengan tekad api yang akan melindungi desa di masa depan, dan sebelum menjemput kematiannya, Tobirama menitipkan desa serta para penerus shinobi selanjutnya kepada tim yang di pimpin oleh dirinya. Juga, dalam wasiatnya Tobirama menunjuk Hiruzen Sarutobi sebagai Hokage pengganti dirinya.

Di usianya yang masih 17 tahun, Hiruzen Sarutobi mengemban amanah sebagai pemimpin tertinggi di konoha. Azimat yang selalu didengungkan oleh Hashirama senju yakni ‘Tekad Api’ sudah terealisasi oleh Hiruzen Sarutobi sepanjang masa jabatannya, dan selama ia hidup. Dibeberapa titik juga Hiruzen mulai memimpin timnya sendiri, yang muridnya terdiri dari Orochimaru, Jiraya, dan Tsunade, yang familiar dengan sebutan ‘Trio Legenda Sannin’ anti tesis dari ‘Trio Macan’ di masa tuanya juga hiruzen memilih hokage penggantinya yaitu Minato murid dari muridnya Jiraya.

Hiruzen juga membantu Minato selama masa transisi kekuasaan dengan menasihati dia tentang cara menangani individu antaran shinobi dan hal-hal desa lainnya. Walaupun pada akhirnya dibunuh oleh muridnya sendiri yakni Orochimaru yang hendak ia percayakan sebagai hokage, namun tidak ada tekad api dalam diri orochimaru.

Maka di masa Transisi hokage ke-3 bisa dijadikan pembelajaran bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik, bukan justru terpecah-belah dalam pusaran konflik antar sesama anak bangsa sendiri. Makna Sumpah Pemuda dalam hal ini adalah perjuangan menyatukan keberagaman kelompok menjadi satu, yaitu sesama bangsa indonesia. Seperti halnya Konoha yang bisa menyatukan desa-desa lainnya untuk menciptakan kehidupan rukun dan damai.

Di hari Sumpah Pemuda ini kita bisa merefleksikan sikap Hiruzen Sarutobi yang berani, berkorban, dan bertanggung jawab. Lalu kita bisa mengimplementasikan ke dalam diri kita. Juga, dalam hal-ihwal ini tidak ada ikrar untuk mengkristalisasi semangat membangun dan melindungi desa. Hiruzen sarutobi mencontohkan sikapnya untuk mencerminkan Tekad Api kepada shinobi muda.

Makna Sumpah Pemuda dalam hal ini adalah perjuangan menyatukan keberagaman kelompok menjadi satu, yaitu sesama bangsa Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *